Sejak Chevrolet memutuskan untuk menutup pabriknya di Indonesia, beberapa ATPM di Indoesia juga menyatakan hengkang dari Indonesia. Sebut saja Ford Motor Indonesia (FMI) dan kemudian ada Harley Davidson yang juga turut menutup bisnisnya di Indonesia. Nah, hari ini secara resmi melalui website resminya, PT. Mazda Motor Indonesia (MMI) menyatakan pengalihan bisnis distribusi dan suku cadang mobil Mazda di Indonesia kepada PT. Eurokars Motor Indonesia.
Walaupun MMI menolak untuk disebut tutup, tapi bagi saya kok sama saja. Kalau bisnis distribusi dan suku cadang sudah dialihkan ke perusahaan lain, mau jadi apa MMI kalau tidak tutup? Lha wong pabrik saja tidak ada kan di Indonesia…
Dengan penandatanganan pengalihan bisnis ini, maka secara resmi mulai bulan Februari 2017 mendatang, seluruh operasional dari 45 dealer termasuk karyawannya akan berada di bawah Eurokars.
Siapa sebenarnya Eurokars itu?
Saya kutip dari detik, Eurokars merupakan perusahaan milik Karsono Kwee yang didirikan pada tahun 1985. Eurokars Group merupakan distributor bagi mobil-mobil premium di Asia, dengan kantor pusat di Singapura dan mempunyai beberapa bisnis di Indonesia dan Cina. Di Singapura, Eurokars Group mengelola 5 merek ternama yaitu Porsche, Rolls-Royce, MINI, Mazda dan McLaren.
Sedangkan di Indonesia, Eurokars Group menangani merk Porsche, Rolls Royce, BMW, Mazda, Maserati dan distributor resmi Kaca Film 3M untuk otomotif dan komersil untuk seluruh Indonesia. Selain itu, perusahaan ini juga berekspansi ke Australia dengan membuka dealer Mazda di sana. Presiden Direktur MMI sendiri merasa yakin bahwa Eurokars akan mampu membawa Mazda di Indonesia menjadi lebih kuat.
“Dengan mempergunakan keahlian dan pengalaman yang dimiliki dalam bisnis mobil di Indonesia, Eurokars Grup akan memperkenalkan aktivitas penjualan yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan di pasar ini dan mempercepat peningkatan pelayanan pelanggan kami. Saya yakin mereka akan lebih memperkuat merek Mazda di Indonesia,” ucap Keizo Okue, Presiden Direktur dari PT. MMI.
Sampai saat ini masih belum diketahui alasan yang jelas kenapa MMI menyatakan “tutup”. Secara data dari Gaikindo, penjualan wholesales Mazda selama Januari – Agustus 2016 sebenarnya tidak jelek amat walaupun memang menurun dibandingkan tahun lalu. Di tahun ini, penjualan Mazda mencapai 4.303 unit, turun 26,17 persen dibanding periode sama tabun lalu yang mencapai 5.828 unit. Entahlah…?
Sementara bagi konsumen memang tidak perlu khawatir. Tidak seperti Ford yang kabur, Mazda masih akan tetap ada di Indonesia, walaupun dipegang oleh perusahaan yang berbeda. Hanya saja, status Mazda di Indonesia “hanya” akan menjadi importir, bukan lagi ATPM!
Related Post
- Skid Plate Berpotensi Jatuh, Mazda Recall MX-5 Buatan Tahun 2016
- Mazda Motor Indonesia Tutup, Bisnis Mazda Di Indonesia Dipegang Eurokars
- Waduh… Jutaan Mobil Jadul Mazda Direcall Akibat “Ignition Switch”
- Harga Resmi All New Mazda 2, Mulai 218,5 Juta hingga 276 Juta Rupiah
- Setelah Masalah i-ELOOP, Mazda6 Kembali DiRecall
- Penjualan Mazda VX-1 Ancur, Jauh Dibandingkan dengan Ertiga
bagislah langsung ada penggantinya… nggak kayak dulu pas dipegang indomobil, krismon tutup lama diganti mmi eh mazda jaman indomobil kayak vantrend nggak disupport…
Wah jaman indomobil ngelepas mazda dulu emang parah banget tuh mazda, katanya SDMnya nggak siap buat mobil-mobil “jadul”. Kalo yang sekarang kan langsung di hand over, jd seharusnya ga ada masalah
kalo di batam gimana bro?
Di Batam kemungkinan besar juga akan diambil alih oleh Eurokars